SELAMAT DATANG DI Korps SukaRela Palang Merah Indonesia Universitas Negeri Jakarta

Kamis, 15 Juli 2010

Community Based First Aid 5

Dari Kami Untuk Kemanusiaan KSR PMI UNJ

Proudly Present CBFA 5 (Community Based First Aid)
"Membentuk Masyarakat yang Sadar Kesehatan dan Lingkungan"

16 - 25 Juli 2010 (Jum'at - Minggu)
At AULA Rw.04 Kelurahan Pisangan Timur

Powered and Supported by :
- KSR PMI UNJ
- POM UNJ
- STANDART
- PMI
- Rw.04 Pisangan Timur
- PKK Kelurahan Pisangan Timur

Contact Person :
- Fahrudin : 085642016605
- Febri : 08979822019

Jumat, 09 Juli 2010

PINGSAN

Pingsan adalah kehilangan kesadaran sebentar karena berkurangnya aliran darah ke otak. Pingsan dapat merupakan reaksi terhadap rasanyeri, kelelahan, kekurangan makanan atau tekanan emosional. Atau tidak bergerak terlalu lama, misalnya berdiri atau duduk diam, terutama dalam suasana panas. Keadaan tidak bergerak menyebabkan darah tertimbun di kaki, mengurangi jumlah darah yang mencapai otak.
Jika seseorang jatuh pingsan, denyut nadinya menjadi sangat lambat. Namun, kecepatannya segera bertambah dan pulih kembali. Seorang korban yang pingsan biasanya segera sembuh dan pulih.

PENGENALAN
  • Hilang kesadaran sebentar karena korban jatuh kelantai.
  • Denyut nadi lambat.
  • Pucat, kulit dingin, dan berkeringat.
PENANGANAN
  1. Jika korban merasa akan pingsan, anjurkan agar berbaring. Berlututlah, angkat kaki korban dan topang tumitnya di bahu anda. Posisi ini akan membantu memperbaiki aliran darahnya ke otak.
  2. Pastikan korban memperoleh cukup udara segar. Minta seseorang membuka jendela dan mintalah penonton untuk menjauh.
  3. Ketika siuman, tenanglah dan bantu duduk. Jika korban mulai pingsan lagi, baringkan dan topang kakinya sampai pulih.

SERANGAN JANTUNG

Serangan jantung paling sering disebabkan oleh penyumbatan tiba-tiba pasokan darah kebagian bagian otot jantung - misalnya ada bekuan dalam pembuluh arteri koroner (trombosis koroner). Resiko utamanya adalah jantung berhenti berdenyut.
Dampak serangan jantung bergantung pada seberapa parah otot jantung terganggu: banyak korban yang sembuh total. Obat seperti aspirin, dan obat obatan yang menghancurkan bekuan, digunakan untuk memperkecil kerusakan otot jantung.

PENGENALAN
  • Nyeri seperti diremas di dada kiri yang terus menerus, seringkali menyebar kerahang dan kedua lengan. Tidak seperti angina perkoris, rasa nyeri tidak berkurang walau korban beristirahat.
  • Sesak napas dan tidak nyaman di bagian atas perut, yang mungkin mirip dengan gangguan pencernaan parah.
  • Kolaps (roboh), seringkali tanpa pemberitahuan.
  • Pusing atau sakit kepala mendadak.
  • Serasa akan mati.
  • Kulit pucat dan bibir kebiruan.
  • Denyut nadi cepat, lemah atau tidak beraturan.
  • Berkeringat banyak.
  • Terengah engah seperti kekurangan udara.
PENANGANAN
  1. Usahakan korba nyaman untuk mengurangi beban jantungnya. Posisi setengah duduk, denga kepala dan bahu korban ditopang dan lulut tertekuk.
  2. Panggil ambulan. Jelaskan bahwa anda menduga sudah terjadi serangan jantung. Hubungi dokter pribadi korban jika ia meminta.
  3. Jika korban sadar, berikan tablet aspirin (300mg) untuk dikunyah perlahan.
  4. Jika korban membawa obat angina, misalnya penyemprot pompa atau aerosol, bantu menggunakannya. Korban disarankan istirahat.
  5. Pantau dan catat tanda hidupnya, hingga bantuan tiba.

ASMA

Pada serangan asma, otot-otot saluran udara dalam paru-paru mengejang dan lapisan jalan napas membengkak. Akibatnya, jalan napas menyempit, menyulitkan pernapasan.
Kadang-kadang ada pemicu serangan, misalnya alergi, selesma, obat tertentu, asap rokok. Pada saat lain, pemicu tidak tampak jelas. Banyak penderita asma mengalami serangan mendadak di malam hari.
Penderita asma lazimnya menangani sendiri gangguannya, menggunakan inhaler pelega khusus ketika gejala pertama asma menyerang.

PENGENALAN
  • Sulit bernapas, dengan waktu mengembuskan napas sangat panjang.
Dapat juga terjadi:
  • Desis korban mengembuskan napas.
  • Sulit berbicara dan berbisik.
  • Ciri-ciri hipoksia, misalnya semburat biru-kelabu dibibir, cuping hidung, dan bantalan kuku (sianosis).
  • Cemas dan gelisah.
  • Batuk.
  • Pada serangan yang parah: kelelahan. Jarang terjadi korban pingsan dan berhenti bernapas.
PENANGANAN
  1. Tetap tenang dan tenangkan korban. Usahakan korban menghirup inhalernya. Dalam beberapa menit seharusnya korban sudah tenang kembali. Anjurkan agar korban bernapas tenang dan dalam.
  2. Biarkan korban pada posisi yang paling nyaman untuknya - biasanya duduk. Jangan baringkan korban.
  3. Serangan asma ringan akan usai setelah 3 menit. Jika tidak, anjurkan korban menghirup inhalernya lagi.

Kamis, 01 Juli 2010

Yuk Ramein Blog Qta

Kaka" & Teman"
Tampilan blog kita baru, Seru Loh....!!!
apa lagi kalo pada Sering posting
paZti bakalan lebih seru...!!!

Yuk Ramein Blog Qta