SELAMAT DATANG DI Korps SukaRela Palang Merah Indonesia Universitas Negeri Jakarta

Jumat, 09 Juli 2010

ASMA

Pada serangan asma, otot-otot saluran udara dalam paru-paru mengejang dan lapisan jalan napas membengkak. Akibatnya, jalan napas menyempit, menyulitkan pernapasan.
Kadang-kadang ada pemicu serangan, misalnya alergi, selesma, obat tertentu, asap rokok. Pada saat lain, pemicu tidak tampak jelas. Banyak penderita asma mengalami serangan mendadak di malam hari.
Penderita asma lazimnya menangani sendiri gangguannya, menggunakan inhaler pelega khusus ketika gejala pertama asma menyerang.

PENGENALAN
  • Sulit bernapas, dengan waktu mengembuskan napas sangat panjang.
Dapat juga terjadi:
  • Desis korban mengembuskan napas.
  • Sulit berbicara dan berbisik.
  • Ciri-ciri hipoksia, misalnya semburat biru-kelabu dibibir, cuping hidung, dan bantalan kuku (sianosis).
  • Cemas dan gelisah.
  • Batuk.
  • Pada serangan yang parah: kelelahan. Jarang terjadi korban pingsan dan berhenti bernapas.
PENANGANAN
  1. Tetap tenang dan tenangkan korban. Usahakan korban menghirup inhalernya. Dalam beberapa menit seharusnya korban sudah tenang kembali. Anjurkan agar korban bernapas tenang dan dalam.
  2. Biarkan korban pada posisi yang paling nyaman untuknya - biasanya duduk. Jangan baringkan korban.
  3. Serangan asma ringan akan usai setelah 3 menit. Jika tidak, anjurkan korban menghirup inhalernya lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar